Menjaga
silaturahmi ternyata bukan hal yang sepele, Allah SWT sangat menganjurkannya. Dalam Al-Quran Surat An-Nisa ayat 36, terkandung suruhan silaturaim secara vertikal
(habblumminallah) dan silaturahim secara horizontal (Habblumminnas). Silaturahim vertikal adalah berbuat baik
kepada Allah dengan cara menyembahNya dan tidak mempersekutukanNya. Sedangkan
silaturahim secara horizontal merupakan
perbuatan baik kepada sesama manusia. Dengan urutan sbb: 1) kepada Ibu-Bapak, 2) Karib kerabat, 3)
anak-anak yatim, 4) orang-orang miskin, 5)tetangga dekat dan jauh, 6) teman
sejawat, 7) Ibnu Sabil, dan 8) Hamba
Sahayamu.
Dan
jika kita tidak menjaga kedua jenis silaturahim tersebut seperti akhir ayat
ini, maka kita dikategorikan ke dalam orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri. Allah juga
menggambarkan ciri-ciri orang sombong dan membanggakan diri itu sebagai orang-orang yang kikir dan menyuruh orang lain
untuk berbuat kikir serta menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan
Allah kepadanya,
Orang-orang
yang memutuskan silaturahim, Allah mensejajarkannya dengan orang yang membuat
kerusakan di muka bumi, Seperti yang disebutkan pada QS 47 ayat 22 :
“Maka
apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan
memutuskan hubungan kekeluargaan?”
Mau
tau apa balasan Allah untuk orang-orang seperti itu? Allah melaknatnya,
membuatnya tuli dan membutakan penglihatan mereka (QS.47:23)
Sedangkan
untuk orang-orang yang menjaga silaturahmi Allah akan menjaga dan mengawasinya,
itu berarti jika kita menjaga silaturahim, Allah akan menjaga kita, menjaga
anak-anak kita, keluarga kita. Allah juga akan mengawasi kita dan keluarga
kita. (QS. ) sehingga tidak ada
ketakutan pada diri kita ketika kita jauh dari keluarga dan sanak saudara.
Karena
apa sih biasanya orang memutuskan silaturahim? Biasanya karena hutang dan
warisan! Jika karena hutang, Allah menyebutkan dalam QS.2 ayat 280, untuk
diberi tambahan tenggang waktu untuk membayarnya, atau kalau dia tidak bisa
atau tidak berkehendak untuk membayarnya, maka menyedekahkannya akan lebih baik
bagi si pemberi hutang. Ingat! tentu saja seperti kita ketahui bahwa sedekah
itu akan Allah balas berlipat ganda hingga 700 kali.
Ternyata
manfaat berinfak tidak hanya dibalas 700 kali lipat, tapi ada hal lain yang
lebih indah dibalik berinfak. Dalam QS 13:22-23 Allah menyebutkan bahwa
orang-orang yang sabar karena mencari ridha Allah, orang-orang yang mendirikan
sholat dan menafkahkan sebagian rezeki
yang telah Allah berikan, serta orang-orang yang membalas kejahatan dengan
kebaikan, maka orang-orang ini akan dibalas Allah dengan surga Adn dimana mereka memasukinya
bersama-sama dengan orang-orang saleh, juga bersama orang tuanya, istri dan
anak cucunya, sementara malaikat akan menyapa mereka dan memberi selamat kepada
mereka dari semua pintu.
Itu
balasan di akhirat yaitu mendapatkan tempat kesudahan yang baik. Bagaimana
balasan yang Allah berikan di dunia?
Dalam QS 3 : 136 mereka yang menafkahkan
hartanya baik di waktu lapang maupun di waktu sempitnya, Allah akan memberikan
kemampuan untuk menahan amarah dan
kesanggupan untuk memaafkan orang lain. Inilah orang-orang yang dapat
mengontrol emosinya dengan baik, atau orang-orang dengan kecerdasan emosional
yang tinggi.
Jika
ada yang salah itu semua dari saya.. Maha benar Allah dengan segala firmanNya..
Terima
kasih untuk Ustaz Nadjamudin atas pencerahannya hari ini di Pengajian An-Nur
Mahogany Residence, Kamis 31 Oktober 2013.